Minggu, 27 Februari 2011

Metode Pendidikan dalam Pandangan Tiga Ilmuwan Islam


By Republika Newsroom
Selasa, 08 September 2009 pukul 09:02:00

Pendidikan merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Kemajuan yang dicapai peradaban Islam di zaman kekhalifahan tak lepas dari keberhasilan dunia pendidikan. Pada zaman itu, kota-kota Islam telah menjelma menjadi pusat pendidikan dan peradaban yang sangat maju.

Di abad pertengahan, para ilmuwan dan cendekiawan Muslim telah menyusun metode pendidikan atau pembelajaran yang sangat baik. Metode itu disusun agar para siswa bisa memahami dan menyerap ilmu pengetahuan yang diajarkan di madrasah-madrasah dengan mudah.

Berikut ini adalah tiga metode pendidikan yang dicetuskan tiga intelektual Muslim terpadang di zaman kekhalifahan. Mereka adalah Ibnu Sina, Ibnu Khaldun serta Al-Ghazali. Lalu bagaimana gagasan dan pemikiran mereka tentang pendidikan yang baik dan ideal bagi dunia  Islam?

The Concept of Ulum Naqliah and Ulum Aqliah and Its Alliance to the Emerging of the Ulul-Al-Bab Generation


By: Nor Azura Kamarudin Sohami
Institute of Education, IIUM

Introduction
The attempt of define the concept of Ulum Naqliah and Ulum 'Aqliah in the basis of Islamic worldview is not an easy task. It need a wide-ranging understanding and deep comprehension on the tasawwur of knowledge itself in terms of its epistemology, philosophy and foundation till the level of its methodology and practice in order to grasp the whole idea. But with little understanding of this conception in the help of Professor Sidek Baba, it is an honored for the writer to put an effort in defining both concept then to relate it to meaning of ya'qiluun, yatafakkaruun and yatadabbaruun as the sign of rising the Ulul-al-bab generation. In line with this, it is gratifying to quote a line of Professor Osman Bakar's writing in Tawhid and Science: Essay on the History and Philosophy of Islamic Science:
"In Islam, religious consciousness of tawhid is the source of the scientific spirit in all domains of knowledge. Consequently, Islamic intellectual tradition does not entertain the idea of the natural sciences alone as being scientific or as being more scientific than the other sciences." (Osman Bakar, 1991)