Kamis, 30 Agustus 2012

Postmodernisme, Bahasa dan Dekonstruksi Makna Islam



Oleh: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi

"JIKA Anda ingin menaklukan kekuasaan, anda tidak perlu menyerang fisiknya, tapi jajahlah wacananya." Kata-kata itu diucapkan Michael Foucault sebagai awal mula babak baru peran bahasa setelah peradaban modern dipertanyakan oleh kaum Posmo (singkatan Postmodernisme).

Bahwa bahasa kini tidak lagi menjadi alat percakapan antar manusia, tapi dia telah menjelma menjadi senjata untuk membangun kolonilisasi. Ia tidak lagi menjadi netral, tapi subjektif, karena bahasa adalah alat yang dipakai untuk berkuasa.